REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- DPRD DKI Jakarta mendesak Pemprov DKI untuk tetap melanjutkan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Sebab, dana untuk pembangunan tersebut telah dianggarkan di APBD 2013 sebesar Rp 101,5 miliar.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Sayogo Hendrosubroto mengatakan jalan layang tersebut seyogyanya untuk mengatasi kemacetan yang sering dialami masyarakat sepanjang Jl KH Mas Mansyur dan Jl Prof Dr Satrio.
"Jika pemprov ingin menghentikan proyek tersebut, mereka harus memiliki alasan dan dasar yang kuat," ujarnya, Senin (22/4).
Sayogo mengatakan peryataan Ahok untuk menghentikan proyek dapat dibenarkan. Dia menduga proses tender proyek tersebut bermasalah. "Lagipula saat anggaran proyek tersebut dipotong Dinas PU diam saja,"
ujarnya.
Namun pihaknya menolak proses pembangunan JLNT dihentikan padahal hanya 10 persen lagi. Akan memakan waktu lama untuk mengaudit anggaran dana yang telah dikeluarkan untuk pembangunan 90 persen JLNT. Ia menyarakan lebih baik audit dilakukan setelah proses pembangunan selesai seluruhnya.
Hingga saat ini pemprov DKI belum mengajukan surat permohonan perpanjangan multiyears pada pihaknya. Dia mengatakan anggaran pembangunan JLNT telah dialokasikan di APBD 2013.
Pada APBD 2013 telah dianggarkan jalan layang untuk paket KH Mas Mansyur sebesar Rp 64 miliar, Paket Casablanca sebesar Rp 2 miliar, Paket Jl Prof Dr Satrio Rp 21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on off barat Rp 1,5 miliar dan ramp on off timur Rp 12,5 miliar.