REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Semarak peringatan hari Kartini cukup terasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi, Senin (22/4). Sebab, momen hari Kartini ini dijadikan ajang penyelenggaraan Fashion Show tahanan wanita yang berada di Lapas Sukabumi.
Para tahanan wanita diberikan kesempatan untuk berlenggak lenggok di atas catwalk yang berada di tengah-tengah bangunan Lapas Sukabumi. Mereka memperagakan baju kebaya di depan para tahanan dan dewan juri.
Selain memperagakan busana, para tahanan wanita ini juga diuji wawasan dan pengetahuannya oleh para dewan juri. Terutama, pertanyaan terkait hari Kartini dan masalah seputar wanita. Misalnya pertanyaan tentang buku karangan RA Kartini 'Habis Gelap Terbitlah Terang.'
"Acara ini digelar untuk memeriahkan hari Kartini di Lapas," ujar Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi, M Latif, kepada wartawan.
Sehingga warga binaan di Lapas masih bisa merayakan hari Kartini meskipun dalam masa hukuman. Dikatakan Latif, para peserta lomba Fashion Show merupakan semua tahanan wanita yang ada di Lapas Sukabumi yang mencapai sebanyak 12 orang. Rata-rata mereka terjerat kasus narkoba dan trafficking.
Latif menerangkan, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengaruh positif kepada para tahanan. Misalnya mereka mempunyai kepercayaan diri untuk bisa mengubah perilakunya. Sehingga setelah keluar dari Lapas mereka mampu berbaur dengan baik di tengah masyarakat.
Menurut Latif, sebelum mengikuti lomba para tahanan wanita dilatih untuk berjalan di atas catwalk. Hasilnya, belasan tahanan wanita ini mampu mempertunjukkan busana layaknya peragawati profesional.
Selain peragaan busana, ujar Latif, Lapas Sukabumi juga akan menggelar acara hiburan lainnya dalam rangka memperingati hari bakti pemasyarakatan. Serangkaian acara ini digelar sebagai salah satu upaya Lapas untuk mengisi kegiatan para tahanan dengan kegiatan yang positif.
Di sisi lain Latif mengungkapkan, jumlah tahanan di Lapas Sukabumi sudah overkapasitas. Pasalnya, jumlah penghuni Lapas mencapai lebih dari 600 orang, sementara daya tampungnya hanya sebanyak 200 orang.
Salah seorang tahanan wanita, Nuraisyah mengatakan, peringatan hari Kartini mempunyai makna yang dalam untuk perjuangan wanita di Indonesia. "Meskipun ditahan di Lapas, saya senang masih bisa mengekpresikan diri dalam hari Kartini," ujar dia.
Diterangkan Nuraisyah, momen hari Kartini dijadikan semangat untuk memperbaiki diri. Harapannya setelah keluar dari Lapas dapat hidup mandiri dan berguna bagi masyarakat.