Senin 22 Apr 2013 19:29 WIB

'Drama-Kartini' dalam Karnaval Berbalut Kebaya

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah murid taman kanak-kanak berkumpul sambil bercanda dengan mengenakan berbagai busana adat saat memperingati Hari Kartini.
Foto: Antara/R Rekotomo
Sejumlah murid taman kanak-kanak berkumpul sambil bercanda dengan mengenakan berbagai busana adat saat memperingati Hari Kartini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam cara ditunjukkan untuk memperingati Hari Kartini. Seperti yang dilakukan pelajar SDN 02 dan 06 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Pada Senin (22/4), ratusan pelajar yang berada dalam satu kompleks ini merayakann Hari Kartini dengan melakukan karnaval.

Seluruh siswa dari Kelas 1 hingga kelas 6, menggunakan pakaian adat dari berbagai propinsi. Mereka pun berdandan tak ubahnya pengantin-pengantin cilik. Suasana meriah dan penuh canda pun tercipta.

Apalagi, tak hanya murid yang mengenakan pakaian adat. Guru-guru mereka pun mengenakan pakaian busana tradisional.

Sebelum karnaval dimulai, para siswa berkumpul di lapangan, kemudian mendengarkan sekilas tentang sejarah Kartini. Setelah itu, tampil pula drama singkat yang menggambarkan suasana era RA Kartini.

Secara berpasangan, para siswa yang berpakaian yang mewakili beberapa provinsi bergandengan tangan lalu membentuk lingkaran.

Tak lama kemudian, tampil seorang siswa mengenakan kebaya ala Kartini yang membawa lilin. Lilin tersebut kemudian dinyalakan dan masing-masing pasangan siswa dari berbagai propinsi tersebut memegang lilin di tangannya. Tangan mereka yang tadinya saling terbelenggu satu sama lainnya, kemudian dilepaskan.

Drama singkat tersebut, dipandu langsung dengan narasi puisi yang dibacakan Kepala SDN 02 Pondok Labu, Sumiati. "Sosok Kartini datang dan melepaskan rantai yang membelenggu khususnya kaum perempuan. Kemudian disatukan oleh semangat merah putih," ujar Sumiati.

Atraksi ini kemudian diakhiri dengan lagu Ibu Kita Kartini yang dilantunkan bersama-sama dengan seluruh siswa yang berkumpul di lapangan. Setelah itu, dengan berbaris rapi, mereka kemudian berjalan keluar gerbang sekolah lalu pawai dan berkeliling di kawasan sekitar sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement