Senin 22 Apr 2013 19:27 WIB

Pengamat: DPR Mendatang Jadi Reuni Keluarga

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Sidang paripurna DPR-RI (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Sidang paripurna DPR-RI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai politik belum menjadikan kapasitas dan kapabilitas sebagai syarat utama menetapkan caleg. Penetapan caleg masih didasarkan pada hubungan kedekatan alias oligarki.

“Faktor keluarga masih berperan besar,” kata pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti ketika dihubungi ROL, Senin (22/4).

Ray mengatakan, oligarki telah menjadi kultur dalam politik Indonesia sekarang. Oligarki terjadi bukan hanya pada level pemilu legislatif, tetapi juga dalam berbagai pilkada.

Bahkan, kata Ray, oligarki partai juga terjadi dalam struktur kepengurusan partai. “Lihat misalnya struktur kepengurusan DPP Partai Demokrat yang didominasi keluarga Cikeas,” ujar Ray.

Banyaknya keluarga tokoh partai yang maju sebagai caleg disebabkan lemahnya kritik publik terhadap parpol. Pada saat yang sama, publik juga malas berpartisipasi dalam proses pencalegan partai.  “Mayoritas publik tidak minat menjadi caleg,” tutur Ray.

Ray memperkirakan prospek kualitas anggota DPR mendatang tidak akan lebih baik dari sekarang. DPR masih akan mengalami kendala di bidang penyelesaian legislasi dan transparansi penggunaan uang negara. Sambil bercanda Ray menyatakan DPR mendatang akan menjadi arena reuni keluarga. “Nanti fraksi dibentuk bukan atas nama partai tapi atas nama keluarga,” kata Ray.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement