REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 250 penjual (bakul) jamu gendhong dan angkringan perempuan yang merupakan binaan Dhompet Dhuafa Yogyakarta diperiksa giginya secara gratis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof Soedomo Yogyakarta, Ahad (21/4).
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kartini atas kerja sama antara RSGM Prof Soedomo Fakultas Kedokteran UGM dengan Hotel Tentrem dan Dompet Dhuafa Yogyakarta.
"Kegiatannya di samping pemeriksaan kesehatan gigi, juga ada pencabutan, penambalan, serta pembersihan karang gigi (skeling)," kata Direktur RSGM Ahmad Syaify, dalam jumpa pers, di Reading Room, FKG UGM, Ahad (21/4).
Selain itu, para bakul jamu dan angkringan perempuan juga mengikuti lomba menggulung kain stagen dan mewirukan jarik.
Menurut Pimpinan Cabang Dhompet Dhuafa Yogyakarta Ajeng R. Indraswari, para bakul jamu dan angkringan perempuan tersebut merupakan binaan dari Dhompet Dhuafa. Para bakul jamu gendhong sebagian besar berasa; dari Rewulu Argomulyo sedangkan penjual angkringan umumnya berasal dari kota Yogyakarta.
Selain pasien, sekitar 45 tenaga medis, dokter gigi, dokter gigi spesialis yang memberikan pelayanan yang hampir seluruhnya perempuan juga mengenakan kebaya. "Dhompet Duafa baru pertama kali menyelenggarakan pemeriksaan gigi bagi bakul jamu dan angkringan.
Selama ini yang pernah dilakukan Dhompet Dhuafa hanya melakukan penyuluhan gigi dan pemeriksaan gigi, sedangkan kegiatan seperti ini belum pernah. Hal senada juga dikemukakan Manajer Marketing Hotel Tentrem Stella.
Kegiatan ini baru pertama kali diselenggarakan oleh Hotel Tentrem. "Ini merupakan CSR pertama kali yang dilakukan oleh Hotel Tentrem sejak soft opening. Mbok jamu dipilih karena konsep Mbok Jamu ini menarik. Mereka seorang perempuan yang bekerja mencari nafkah dan menjual jamu yang mendukung untuk terpeliharanya kesehatan dengan mengonsumsi jamu," katanya menjelaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
