Jumat 19 Apr 2013 13:46 WIB

Lion Air Gagal Terbang dari Bandara Ngurah Rai

Pesawat Lion Air
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pesawat Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Pesawat Lion Air tujuan Jakarta gagal terbang dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, Jumat (19/4), karena mengalami gangguan mesin.

Pesawat dengan nomor penerbangan JT-031 tersebut seharusnya bertolak dari Bandara Ngurah Rai pada pukul 09.50 Wita, namun tiba-tiba berhenti mendadak saat hendak menuju landasan pacu.

"Pesawat sudah siap-siap terbang dengan kecepatan tinggi di landasan pacu tetapi tiba-tiba ngerem mendadak dan kembali ke parkir (apron)," kata Saifullah (34), penumpang Lion Air jurusan Denpasar-Jakarta itu.

Penumpang yang duduk di kursi 33-C itu menuturkan bahwa para penumpang diminta turun dan menunggu sekitar 15 menit karena pesawat akan mengalami perbaikan mesin. "Kapten pilot mengatakan kalau kami disuruh menunggu sekitar 15 menit karena ada perbaikan mesin," ujarnya.

Penumpang lainnya, Andy Zabur mengungkapkan bahwa para penumpang sempat bersitegang dengan petugas Lion Air. "Beberapa penumpang sempat ngamuk-ngamuk, saya langsung membatalkan terbang dan memilih menggunakan maskapai lain," ujarnya.

Andy yang duduk di kursi 32-C di pesawat Boeing 737-900ER itu kemudian dijanjikan mendapat uang kembali sesuai dengan harga tiket bersama dengan empat penumpang lainnya. Namun ia tidak mengetahui, apakah semua penumpang mendapatkan penggantian uang karena beberapa penumpang membatalkan terbang dengan pesawat Lion Air dan memilih maskapai penerbangan lain.

Sejumlah penumpang mengaku bahwa mereka panik ketika pesawat tiba-tiba berhenti mendadak. Apalagi belum ada sepekan pesawat Lion Air jurusan Bandung-Denpasar jatuh di laut dekat landasan pacu sebelah barat Bandara Ngurah Rai, Sabtu (13/4) lalu.

Sementara itu Direktur Airport Service Lion Air Bali, Daniel Putut, ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui hal itu karena belum menerima laporan. "Kami belum menerima laporan itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement