Jumat 19 Apr 2013 11:12 WIB

Jokowi Meminta Masyarakat Bersabar

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Dewi Mardiani
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DKI Jakarta kembali tertimpa masalah langganan banjir. Hujan yang turun deras sejak siang hari kemarin (19/4) menyebabkan lokasi langganan banjir kembali tergenang air.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta masyarakat untuk belajar untuk sabar. "Semuanya dalam proses, baik banjir ataupun kemacetan," ujarnya Jumat (19/4). Jokowi mengatakan banjir di Jakarta sudah berlangsung sejak 1932. Pembangunan Kanal Banjir Timur dan Banjir Kanal Barat pun saat ini sudah tidak dapat memecahkan masalah.

Sementara itu, air permukaan semakin banyak, tetapi daya resap tanah semakin kecil. Karena itulah, penanganan masalah tersebut tidak hanya dilakukan di hilir saja. Masalah di hulu, kata dia, perlu juga dikelola dengan baik. Selain itu, maraknya vila di daerah resapan di Puncak, Bogor, ikut menyumbang masalah banjir di Jakarta.

Saat ini pemprov berupaya untuk memperluas sungai. "Kali Pakin, Pesanggrahan, Ciliwung dan Angke akan dilebarkan," ujarnya. Selain itu kesadaran masyarakat penting untuk menjaga sungai.

Tak hanya itu, kata dia, setiap hari masyarakat Jakarta membuang sampah sebanyak enam ribu ton. Dari jumlah tersebut dua ribu tonnya dibuang ke sungai. "Pemprov DKI Jakarta harus menyediakan 1.200 truk untuk mengangkut sampah setiap harinya," ujarnya. Dia pun mengimbau masyarakat jangan membuang sampah ke sungai dan selokan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement