REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Di tengah pelaksanaan ujian nasional (UN) yang karut marut pada hari terakhir pelaksanaan, Kamis (18/4) ratusan pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sumatra Selatan (Sumsel) berunjuk rasa turun ke jalan menuntut pemerintah menghapus pelaksanaan UN tahun mendatang.
Menggunakan seragam sekolah dan jaket organisasi IPM, para pelajar tersebut berunjuk rasa di bundaran air mancur, Jalan Jendral Sudirman yang tepatnya berada di depan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Pelajar-pelajar ini mendesak pelaksanaan UN tahun 2014 dihapuskan.
Aksi unjuk rasa ratusan pelajar selain membawa spanduk dan poster bertuliskan penolakan UN, mereka juga membawa puluhan kursi-kursi sekolah yang mereka susun di sekitar bundaran air mancur, seolah-olah sedang melaksanakan UN.
"Kami pelajar yang tergabung dalam IPM sepakat menolak UN. Kami menuntut pemerintah menghapus UN tahun depan," kata Ketua IPM Sumsel, Arman Darmawan.
IPM menganggap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kami minta segera mencopot Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh tidak becus menyelenggarakan UN.
Menurut Arman, sekarang pelajar di Indonesia sudah menjadi korban proyek UN oleh petinggi-petinggi di pemerintahan. Penyelenggaraan UN tahun ini sudah sangat mengecewakan karena paling amburadul sepanjang sejarah.