REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Adanya pernyataan Presiden SBY beberapa waktu lalu yang menyatakan calon presiden (capres) sebaiknya dari sipil sempat menimbulkan perdebatan.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi II DPR RI Budiman Sudjatmiko mengatakan, sebenarnya capres itu tidak masalah dari sipil atau dari purnawirawan asalkan memiliki moralitas, integritas, dan komitmen.
Sebenarnya, ujar Budiman, capres dari sipil atau purnawirawan tidak perlu menjadi perdebatan. Asalkan capres
tersebut memiliki integritas sehingga bisa memberikan inspirasi bagi rakyat untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
"Pemimpin itu harus bisa memberikan semangat dan keyakinan bahwa rakyat mampu menyelesaikan berbagai persoalan bangsa secara bersama-sama. Selain itu juga bisa melindungi dan mendorong optimisme jika Indonesia bisa menjadi negara yang bersih, juga memiliki perekonomian yang adil dan kreatif," kata Budiman, di Jakarta, Selasa, (16/4).
Beberapa contoh presiden yang bagus, terang Budiman, antara lain Jose Mujica dari Uruguay yang hidup sederhana. Lalu mantan presiden Brasil Lula da Silva yang sering nonton bola di tribun. Mantan presiden Paraguay Fernando Lugo yang rumahnya sangat sederhana.
Namun, ujar Budiman, presiden Indonesia tidak perlu seekstrem mereka dalam kesederhanaan. Hal terpenting adalah bagaimana seorang presiden saat memimpin tidak berjarak dengan rakyatnya. Artinya presiden tidak boleh jauh dari keluh kesah rakyat dan ikut merasakan apa yang dirasakan rakyat.