Selasa 16 Apr 2013 17:53 WIB

Mendikbud: Presiden SBY Tidak Marahi Saya

Rep: Esthi Maharani / Red: Citra Listya Rini
Mendikbud  Mohammad Nuh
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mendikbud Mohammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengaku sempat takut dan khawatir ketika dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kantor Presiden, Jakarta Selasa (16/4) sore. 

"Saya khawatir betul diundang presiden, jangan-jangan dimarahi. Tapi (ternyata) tidak (dimarahi). Beliau (Presiden SBY) menyampaikan bagaimana caranya agar ujian ini bisa dilakukan. Presiden memberikan perhatian khusus mengenai (pelaksanaan ujian nasional) ini," kata Nuh.

Nuh berterima kasih kepada presiden karena diberikan dukungan untuk menyelesaikan dan mencari solusi dari kekacauan pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun ini. 

Dalam pertemuan sekitar 30 menit di Istana Presiden, Nuh mengatakan Presiden SBY ingin memastikan UN di 11 provinsi bisa dilaksankaan pada Kamis (18/4) mendatang. 

Presiden SBY pun menginstruksikan agar Kemdikbud segera melakukan investigasi yang meliputi proses pengadaan barang dan jasa, sisi kepanitiaan dan pelaksana, hingga percetakan soal UN itu sendiri. 

"Tadi saya telah melaporkan, Kemdikbud telah membentuk tim investigasi yang dikoordinasikan langsung oleh Irjen. Dalam waktu dekat kami akan menyampaikan hasil investigasi," ujar Nuh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement