REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski menghadapi banyak persoalan, masyarakat Indonesia sepakat untuk tetap menaati jadwal Pemilihan Umum 2014. Hal itu disampaikan Ketua MPR, Taufiq Kiemas, kepada delegasi parlemen Australia di gedung parlemen, Jakarta, Senin (15/4).
"Kami sepakat untuk taat dengan jadwal demokrasi. Saya kira yang penting semua anggota parlemen tetap setia dengan jadwal demokrasi. Sehingga pemilu tetap diselenggarakan pada 2014," katanya. Dia menerima delegasi parlemen Australia berjumlah enam orang yang dipimpin Alex Galladh membicarakan hubungan bilateral kedua negara.
Delegasi Australia dan pihak dari MPR mendiskusikan soal perkembangan demokrasi di Indonesia serta prediksi Pemilu 2014 di Indonesia. Taufiq Kiemas berharap Pemilu 2014 akan berjalan lebih baik dibanding pemilu sebelumnya. "Mudah-mudahan Pemilu 2014 nanti, lebih baik lagi karena ini juga berpengaruh bagi negara tetangga seperti Australia," ucap Taufiq Kiemas.
Lebih lanjut Taufiq menjelaskan meskipun terjadi beberapa kendala, apa pun demokrasi harus tetap dijalankan dengan perbaikan-perbaikan. "Tantangan memang banyak, tetapi tetap harus dihadapi dan demokrasi tetap harus dijalankan, meskipun memang harus terus dilakukan perbaikan-perbaikan," tutur Taufiq.
Sementara itu, Alex Galladh menyatakan Australia dan warganya merasa begitu dekat dengan Indonesia, karena itu apa pun yang terjadi di Indonesia akan sangat berpengaruh. Australia, tambah Galladh, melihat Indonesia saat ini sudah merupakan negara demokrasi yang kuat. Galladh juga mempertanyakan siapa yang akan menjadi pemimpin Indonesia ke depan, tentu akan memiliki pengaruh kepada Australia.