REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Kemenhub meminta pilot dan co-pilot pesawat Lior Air yang tergelincir dan mengapung di Pantai Segara, Bali menjalani tes urine. Tes ini untuk mengetahui adanya pengaruh narkoba.
"Kita coba semua, kita minta dites juga itu terkait narkoba," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti di Ngurah Rai, Sabtu malam.
Dia mengungkapkan, saat ini tim investigasi dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah tiba di Bali untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa kecelakaan pesawat jurusan Bandung-Denpasar itu.
Menurut dia, pilot pesawat dengan nomor penerbangan JT-904 itu yakni Kapten Mahlup Ghozali merupakan pilot senior dengan jam terbang yang tinggi. Begitu pula dengan co-pilot Chirag Carla, warga negara India.
Herry menyatakan bahwa saat ini sang pilot dalam kondisi selamat dan masih diistirahatkan untuk selanjutnya dimintai keterangan. "Nanti akan kami investigasi bersama KNKT untuk menceritakan apa yang terjadi. Pilot harus buat laporan tertulis, nanti akan diwawancarai," ucapnya.
Ia mengaku belum bisa memastikan penyebab kecelakaan mengingat perlu waktu untuk melakukan investigasi. "Tidak bisa kami men-judge apa itu karena human error atau cuaca atau penyebab lain," ujarnya.
Beberapa data seperti investigasi terhadap pilot akan digabung dengan data cuaca yang diperoleh dari citra satelit BMKG. Termasuk juga dengan sejarah pesawat. Semuanya akan digabung untuk mendapatkan hasil investigasi. "Kita korek data dari semuanya. Sekarang pengumpulan data dulu," kata Herry.