REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Marwan Jafar, terkejut atas peristiwa jatuhnya pesawat lion air di Bali.
"Lagi-lagi terjadi insiden dengan transportasi udara. Ini ada apa? Terus terang kita sedih, prihatin, benar-benar merasa terpukul. Kita malu sebagai bangsa," tandas Marwan Jafar, kepada Republika, Sabtu (13/4).
Marwan Jafar menuturkan, jajaran pihak terkait terlebih dahulu harus mengevakuasi seluruh penumpang. Penumpang yang mengalami luka ringan maupun berat diutamakan mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
"Prosedur dan aturan hukumnya jelas sekali jika terjadi insiden pesawat udara. Dalam hal ini, seluruh penumpang sudah diasuransikan. Maka hak-hak para penumpang pun wajib dipenuhi oleh maskapai bersangkutan," tandas Marwan Jafar.
Marwan menambahkan, KNKT bersama otoritas terkait harus segera melakukan investigasi secara menyeluruh hingga terungkap pemicu insiden ini.
"Ini harus diungkap secara detail dan terang benderang salah satunya analisis melalui black box, biar publik mengetahui dan tidak semakin antipati terhadap dunia penerbangan," jelas Marwan.
Komisi V DPR RI yang salah satunya membidangi masalah transportasi juga berhak memanggil institusi dan maskapai terkait untuk meminta penjelasan atas insiden tersebut.
Lebih lanjut Marwan mengatakan, terus berulangnya insiden transportasi di negeri ini mengindikasikan ada hal fundamental yang mesti diperbaiki. Ia khawatir, jika pemerintah selaku regulator penerbangan dan pihak terkait tidak melakukan upaya perbaikan yang sangat serius dan komprehensif, maka rakyatlah yang akan selalu menjadi korban.
"Saya mendesak Komisi V untuk membentuk Panja Penerbangan," tegas Marwan Jafar yang juga Ketua Fraksi PKB DPR RI.