Sabtu 13 Apr 2013 17:51 WIB

Korban Lion Air Dilarikan ke RS, Sebagian Trauma

Pesawat Lion Air tampak terbelah di bagian ekor saat tergelincir dan jatuh di perairan laut pada Sabtu (13/4/2013) di dekat Bandara Ngurah Rai, Bali.
Foto: ISTIMEWA
Pesawat Lion Air tampak terbelah di bagian ekor saat tergelincir dan jatuh di perairan laut pada Sabtu (13/4/2013) di dekat Bandara Ngurah Rai, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA--Korban luka-luka kejatuhan pesawat Lion Air di ujung landasan pacu Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4) sore, dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu, Kedonganan, Kuta.

Sedikitnya 29 korban luka-luka menjalani perawatan secara intensif di sini," kata Dewi, petugas penerimaan pasien RS Kedonganan.

Sebagian dari penumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut mengalami patah tulang dan trauma. Bahkan seorang penumpang bernama Ketut Manis (45) mengalami patah tulang leher.

Pria yang bekerja di sebuah hotel di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, itu harus menjalani CT-Scan untuk mengetahui kondisi tulang leher yang patah dalam peristiwa tersebut.

"Sampai saat ini kami masih menunggu hasil CT-Scan kakak saya," kata Ketut Yadi Sarmoko, kakak ipar korban.

Ia mengetahui pesawat Lion Air tergelincir di Pantai Segara, Kita, itu dari pesawat televisi. "Saya tahu dia menumpang pesawat itu karena habis mengikuti pertemuan dengan pemimpun perusahaannya di Bandung," katanya.

Lusiana (26) juga menjalani perawatan di rumah sakit itu bersama anaknya, Fadil (8) yang mengalami luka-luka. "Saya mau main ke rumah teman saya di Bali. Tapi ternyata kena musibah," kata Lusiana.

Sementara itu, Tina Lestiana mengalami trauma akibat musibah yang dialaminya. Perempuan itu dalam kondisi hamil sehingga dibawa ke RS Kasih Ibu untuk mengetahui kondisi janinnya.

Hingga saat ini RS Kasih Ibu ramai oleh lalu lalang petugas kesehatan yang menerima korban kecelakaan pesawat tersebut. Beberapa anggota keluarga korban juga berdatangan di rumah sakit yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Bandara Ngurah Rai itu.

Pesawat Lion Air jurusan Banjarmasin-Bandung-Denpasar yang mengangkut 95 penumpang dewasa, tiga anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak tergelincir di ujung barat landasan pacu Bandara Ngurah Rai pada pukul 15.35 Wita.

Bagian belakang pesawat yang tinggal landas dari Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, pada pukul 12.48 WIB itu terbelah dan mengapung di Pantai Segara, Kuta. Tidak ada korban meninggal dunia dalam musibah dengan nomor penerbangan JT-904 itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement