REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mempromosikan kawasan bebas HIV&AIDS di hadapan delegasi pertemuan kerja sama ekonomi "Asia-Pacific Economic Cooperation" (APEC) yang berlangsung di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu, Sabtu (13/4).
Pada pertemuan tingkat menteri (SOM) di Hotel Sheraton Surabaya itu, wali kota menyampaikan paparan dalam sesi bertajuk "Health Working Group (HWG) Policy Dialogue on Getting to Zero HIV&AIDS".
Risma memaparkan upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Surabaya untuk menekan jumlah penderita HIV-AIDS bdan menjadikan Kota Pahlawan sebagai kawasan bebas penderita HIV&AIDS.
"Saya memberikan gambaran tentang upaya yang sudah dan akan terus kami lakukan agar jumlah penderita HIV&AIDS di Surabaya bisa 'zero' (nol). Salah satunya dengan mengampanyekan pola hidup sehat, seperti bebas narkoba," katanya.
Menurut Risma, keberadaan lokalisasi pekerja seks, Kota Surabaya menjadi kawasan terdampak penyebaran HIV&AIDS Ancaman penyebaran virus HIV&AIDS masih membayangi 3.132.764 juta warga Kota Surabaya.
Dari data yang ada, kata dia, jumlah pengidapnya pernah melonjak. "Jumlahnya sempat naik. Tetapi setelah kami terus mencegah dampaknya, terjadi penurunan signifikan pada tahun 2011 dan 2012," katanya.