REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan ketua umum Parta Demokrat dalam akun Twitternya mengungkapkan selalu dipantau oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menyebut salah satu peristiwa yang dialaminya ketika bertemu dengan politikus Golkar, Bambang Soesatyo.
"Pernah dengan Saan saya ngopi-ngopi dengan Bambang Soesatyo. Dikirim SMS pula (oleh SBY) agar tidak usah ketemu Bamsoet, karena bisa jadi fitnah," ujar Anas lewat akun Twitternya, Jumat (12/4) malam.
Menanggapi kicauan Anas, Bambang Soesatyo menyatakan juga memiliki cerita menarik sejak isu kudeta digelontorkan.
Lewat BBM, Bambang menuturkan ketika ia masih bersama Timwas Century. Saat itu timwas menggelar rapat lintas Fraksi minus Partai Demokrat di sebuah cafe di Senayan.
"Sekurang ada 4 orang duduk di meja dengan jarak tak terlalu jauh sambil mengawasi. Ciri-ciri mereka mudah dikenali, yang menyolok dari jam 4 sore hingga jam 9 malam pesannya hanya teh dan kentang goreng dua porsi untuk empat orang." tutur.
Merasa kasihan--bambang menuturkan dengan nada bercanda--meminta pelayan menyajikan empat nasi goreng dan tambah minuman lagi. "Awalnya mereka kaget, marah dengan pelayan, karena tak merasa memesan makanan," tutur Bambang.
"Tapi setelah pelayan bilang bahwa makanan sudah dibayar dengan tamu yang tengah rapat di ruang VIP, mereka makan. Terus ngeloyor pergi."
Terhadap peristiwa yang ia alami ia menyarankan Komisi I untuk memanggil BIN dan Panglima TNI. "Bagaimana bisa intelijen sebagai alat negara dijadikan alat kekuasaan."