Jumat 12 Apr 2013 18:20 WIB

Anas Mengaku Selalu Diawasi SBY

Anas Urbaningrum
Foto: dokpri
Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengaku selalu dipantau oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak hanya ketika masih aktif menjadi ketua umum, tapi juga setelah ia menyatakan berhenti dari posisi tersebut.

Anas menyampaikan nyanyiannya itu melalui akun Twitter tautan #hanyaalinea, Jumat (12/4) petang. Kultwit itu dibuat menanggapi pemberitaan di sebuah media yang menyatakan kalau SBY tahu semua yang Anas lakukan. "Benar sekali kalau beliau (SBY) bilang tahu semua yang dilakukan Anas," tulisnya.

Ketika menjadi ketua umum, Anas mengungkapkan memang selalu melaporkan setiap perkembangan partai. Tak hanya soal internal, Anas juga mengaku selalu menyampaikan dinamika eksternal kepada SBY yang ketika itu menjadi ketua dewan pembina.  

"Sekjen saya Mas Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono). Setiap kegiatan pasti diinformasikan. Hampir selalu saya keliling daerah bersama sekjen," ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mengaku apa pun yang dilakukan dan diucapkan di setiap forum partai selalu terekam dengan baik dan disampaikan. Apalagi, ada Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Toto Riyanto, yang merupakan teman seangkatan SBY. "(Toto-red) Dipasang pasti dengan tujuan," papar mantan ketua umum PB HMI tersebut.

Alat negara pun kerap digunakan untuk memantau dan mengikuti SBY. Menurut dia, pernah suatu hari ada silaturahim dengan AT (kemungkinan Akbar Tandjung-red). "Beberapa jam kemudian sudah dapat SMS dari Ketua Wanbin. Inti SMS itu adalah agar tidak perlu pertemuan-pertemuan dengan AT," kata dia menjelaskan. 

Kemudian, kata Anas, insiden serupa dialami ketika sedang bertemu dengan politikus Golkar, Bambang Soesatyo. "Pernah dengan Saan saya ngopi-ngopi dengan Bambang Soesatyo. Dikirim SMS pula (oleh SBY) agar tidak usah ketemu Bamsoet, karena bisa jadi fitnah," ujar Anas lewat akun Twitternya, Jumat (12/4) malam.

Pada saat KLB di Bali pun, Anas dipantau dan diikuti dengan ketat. Bahkan, bisa dilihat dengan mata telanjang. Yaitu, diikuti dengan beberapa pengendara sepeda motor. "Itu hanya beberapa contoh kecil. Masih banyak lain yang lebih menarik," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement