Kamis 11 Apr 2013 23:59 WIB

'Ketimbang RS Khusus Keluarga Miskin Leih Baik Perkuat RSUD'

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
Layanan Rumah Sakit (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Fatma
Layanan Rumah Sakit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Asep Hidayat Lukman, menolak rencana provinsi untuk membuat rumah sakit baru khusus keluarga miskin.

Sebab, pembangunan RS baru ini akan menimbulkan masalah. Selain itu, dinilai tak efektif dan menghamburkan anggaran. "Sebaiknya rencana tersebut dikaji ulang," ujar Asep, kepada Republika, Kamis (11/4).

Dari pada membangun rumah sakit baru, lanjut dia, sebaiknya yang ada di daerah dimaksimalkan. Apalagi, dinas kesehatan provinsi telah menunjuk rumah sakit daerah sebagai rumah sakit rujukan skala regional. Rumah sakit skala regional ini, berada di masing-masing Bakorwil.

Untuk Bakorwil dua, yakni wilayah Purwakarta, Subang, Karawang dan Bekasi, RSUD Karawang yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan regional. Jadi, bila pasien gakin membludak di RSUD di wilayah Purwakarta, Subang dan Bekasi, pasien tersebut bisa dirujuk ke Karawang. "Efektifkan saja program RSUD skala regional itu," ujarnya.

Kalaupun provinsi punya alokasi anggaran lebih, sebaiknya dialokasikan untuk penambahan fasilitas di RSUD saja. Seperti, untuk penambahan SDM serta alat-alat kesehatannya. Tak hanya itu, ruangan untuk rawat inap pasien gakin sebaiknya di tambah lagi.

Dengan memaksimalkan peran RSUD yang ada, berarti pasien gakin ini tak perlu lagi dirujuk ke RS yang ada di bawah naungan provinsi. Seperti, RSHS. Karena, untuk merawat dan mengobati pasien, bisa dilakukan di daerah. Sebab, peralatan dan tim dokternya juga tak kalah lengkapnya dengan RS di provinsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement