Kamis 11 Apr 2013 20:08 WIB

Ribuan Kodi Sarung 'Gajah Duduk' Terbakar

Kebakaran  (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pabrik Sarung "Gajah Duduk" PT Pismatek yang berlokasi di Jalan Raya Truntum, Kelurahan Klego, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis siang terbakar.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tetapi, kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah karena puluhan ribu kodi kain sarung merek "Gajah Duduk" ikut ludes terbakar.

Kebakaran terjadi saat sebagian besar karyawan PT. Pismatex sedang beristirahat makan siang. Mereka mendadak melihat ruang kombinasi muncul asap tebal hingga membakar ruang lipat, ruang etiket, packing, dan gedung perkantoran.

Kobaran api sulit dihentikan karena mobil pemadam kebakaran datang terlambat ke lokasi. Sehingga, api terus menjalar ke lokasi lainnya dan membakar 12 rumah milik warga yang berada di dekat pabrik.

Karyawan dan warga sekitar langsung memecahkan kaca ruang 'packing' dan perkantoran untuk mengeluarkan semua sarung dan barang yang belum sempat terbakar.

Karyawan Pabrik Sarung "Gajah Duduk", Slamet Suharjo, mengatakan bahwa kebakaran terjadi karena diduga adanya percikan api dari kipas angin yang berada di dalam ruang kombinasi.

"Percikan api kemudian menjalar dan membakar semua kain sarung yang berada di dalam ruangan tersebut," katanya.

Menurut dia, karyawan sempat berusaha memadam kobaran api yang berada di dalam ruangan kombinasi dengan menggunakan tabung pemadam kebakaran. Tetapi, api terus membesar dan sulit dipadamkan.

"Kemungkinan kebakaran itu karena hubungan arus pendek listrik pada kipas angin yang ada di atas ruangan, kemudian terjadi percikan api yang membakar kain sarung yang berada di bawahnya," katanya.

Diretur Utama PT Pismatex, Muhammad Widodo, mengatakan bahwa kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek listrik pada kipas angin di ruang kombinasi. "Percikan api itu kemudian membakar empat ruang yang lain, yaitu ruang lipat, ruang etiket, ruang packing, dan perkantoran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement