REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan tidak mau mengekor Partai Demokrat yang menerapkan mekanisme konvensi terbuka dalam menentukan calon presiden dan wakil presiden.
Bagi PDI Perjuangan wacana konvensi yang menarik di internal Demokrat belum tentu menarik di partai berlambang kepala banteng itu.
"Konvensi hal menarik. Tapi belum tentu menarik diterapkan di PDI Perjuangan," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik, Puan Maharani di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/4).
Keputusan PDI Perjuangan menolak konvensi merupakan hak internal PDI Perjuangan. Puan menyatakan PDI Perjuangan - seperti halnya partai politik lain - punya mekanisme sendiri dalam menetapkan capres dan cawapres. "Semua partai punya mekanisme," ujarnya.
Sampai saat ini PDI Perjuangan masih percaya dengan kualitas kader-kader di internal mereka. Pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan PDI Perjungan, Taufik Kiemas yang menyebut konvensi terbuka Partai Demokrat menarik, tidak akan menggoyahkan kesetiaan PDI Perjuangan terhadap ketua umum.
Puan menyatakan PDI Perjuangan akan menyerahkan sepenuhnya mandat penetapan capres dan cawapres kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Baik buat partai lain belum tentu baik buat kita. Kami masih punya kader yang mampu," katanya.