Kamis 11 Apr 2013 12:34 WIB

NU Kecam Penyerangan Pesantren di Tasikmalaya

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Citra Listya Rini
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menilai penyerangan Pondok Pesantren Al Idrisiyyah Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat oleh sekelompok ormas yang mengatasnamakan Islam tidak bisa dibenarkan. 

Ketua Umum PP IPNU, Khairul Anam Harisah, mengatakan, pihaknya mengutuk keras perilaku tersebut. Tindakan itu dianggap telah mencederai keberadaan lembaga pendidikan Islam.

"Aksi penyerangan tersebut tidak mencerminkan masyarakat yang berbudaya terlepas apapun motifnya, sebagaimana kita maklumi, tindakan anarkis dan main hakim sendiri itu tidak dibenarkan secara hukum. Apalagi ini kejadian terhadap sebuah lembaga pendidikan Islam yaitu pesantren yang kesekian kalinya terjadi," kata Anam, kepada Republika di Jakarta, Kamis (11/4).

Aksi penyerangan itu dilakukan oleh sekelompok ormas yang semestinya menjaga eksistensi dan marwah pesantren. Secara khusus aksi penyerangan itu akan berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pondok pesantren dan institusi pendidikan keislaman lainnya.

Anam menambahkan pesantren, ormas dan komunitas muslim lain semestinya menjadi cermin moral dalam kehidupan masyarakat bukan justru menunjukan sikap saling menghujat, menjatuhkan dan membenarkan aksi kekerasan untuk melemahkan sekaligus membungkam. 

"Kami akan menggalang solidaritas kaum santri untuk mengecam kejadian yang dialami Pondok Pesantren al Idrisiyyah Kota Tasikmalaya," tegas Anam.  

IPNU meminta aparat pemerintahan menindak tegas ormas yang berperilaku anarkis serta menuntut pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku kekerasan tersebut agar menjadi pelajaran dikemudian hari.

Sementara itu, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait aksi massa yang melakukan penyerangan dan perusakan pondok pesantren Al-Idrisiyyah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sekitar ratusan massa menyerang pondok pesantren Al-Idrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (6/4) tengah malam. Dilaporkan, massa melakukan aksi lempar batu setelah gagal menyerbu pondok pesantren tersebut. 

Aksi penyerangan lingkungan pesantren di Jalan Raya Tasikmalaya-Bandung, Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Santri dan santriwati yang berada di asrama pesantren sempat berteriak-teriak histeris menyaksikan aksi penyerangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement