REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Papua, Roberth Johan Betaubun, S.Pd, MM meminta kepada orang tua agar memberi perhatian kepada anaknya, baik yang duduk di bangku SMU/SMK atau sederajat, dalam menghadapi ujian nasional (UN) 2012/2013.
"Para orang tua sangat diharapkan memperhatikan anak-anaknya di minggu tenang ini. Jaga kesehatan anak supaya tidak terganggu ketika ikut UN. Orang tua diharpakan menjaga anaknya agar tidak keluyuran di malam hari," kata Roberth kepada ANTARA Jayapura, Rabu.
Dia mengatakan agar para orang tua murid bisa terus memantau anaknya dalam belajar sehingga bisa lebih siap saat ikuti UN pada 15-18 April 2013. "Siswa diharapkan dapat mempersiapkan diri, orang tua harus bisa mengawasi anaknya yang akan UN," katanya.
Ketika disinggung soal ada kebijakan baru bahwa siswi SMU/SMK yang ditemukan hamil bisa mengikuti UN, Roberth katakan bahwa pada prinsipnya pihaknya siap menindaklanjuti aturan yang dikeluarkan oleh Kemendiknas.
"Pada intinya apa yang diperintahkan ataupun diinstruksikan dari Menteri Pendidikan tetap kita ikuti dan laksanakan," katanya.
Hanya saja, lanjut Roberth, asalkan siswi tersebut masih terdaftar di sekolah. Bukan yang telah dikeluarkan. "Nah cuma yang menjadi tanda petik adalah, mereka yang hamil itu masih terdaftar sebagai siswi sekolah, kalau misalnya sudah keluar dan hamil pada Januari 2012 itu sudah tidak bisa, kecuali kejar paket C," katanya.
Terkait persiapan UN, Roberth sampaikan jikalau pihaknya telah melakukan hal itu sejak Desember 2012 dengan sejumlah "try out" dan pengayaan-pengayaan di sekolah.
"Untuk persiapan ujian nasional 2012/2013, Dinas Pendidikan Kota Jayapura sudah melakukan persiapan sejak Desember 2012," katanya
"Dan secara keseluruhan di Kota Jayapura ini 'try out'-nya dilakukan sebanyak dua kali. Dan untuk pengayaan dilakukan disekolah-sekolah," kata mantan kepala sekolah SMU PGRI Waena.
Sebanyak 4.000 lebih siswa/i SMU/SMK di Kota Jayapura akan mengikuti ujian nasional.