REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca buruk masih berpotensi melanda Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sriworo B Harijono, Selasa (9/4).
Hasil analisis dinamika atmosfer mulai 8-10 April menunjukkan adanya perubahan gelombang tekanan udara. "Siklon tropis masih bisa terjadi, dampaknya terutama mulai di barat laut Lampung dan barat dan selatan Sumatra," kata perempuan berkacamata tersebut.
Siklon tropis adalah angin kencang, gelombang laut tinggi dan hujan lebat. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan siklon tropis, di antaranya arus massa uap air, suhu muka air laut dan pasang air laut.
Sriworo mengatakan massa uap air dari utara menguat dan bersifat menarik. Suhu permukaan air laut mencapai 32 derajat celcius. Posisi Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua menambah kompleks prakiraan cuaca. Apalagi Indonesia berada dekat garis khatulistiwa dan memiliki garis pantai terpanjang.