REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, wilayah Indonesia masih berpotensi hujan.
Kepala BMKG, Sriworo B Harijono menilai, hujan yang masih menghampiri beberapa wilayah di Indonesia masih wajar. Hal itu karena April masih masuk masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
"Seperti yang saya sampaikan beberapa waktu lalu, musim kemarau dimulai pada April dengan curah hujan yang stabil. Jadi jangan heran kalau masih ada hujan," ujarnya saat jumpa pers di Crisis Center BMKG, Kemayoran, Jakarta, Selasa (9/4).
Kecenderungannya, kemarau dimulai dari wilayah timur Indonesia ke barat. Berdasarkan prakiraan musim kemarau 2013, secara nasional dari 342 zona musim (ZOM) kumulatif persentase daerah yang telah memasuki musim kemarau pada April sebesar 32,5 persen.
Wilayah tersebut meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, sebagian Maluku Tengah, Jawa Timur bagian utara, Pantura, Jakarta Utara dan pesisir utara Aceh. Sekitar Mei wilayah yang memasuki musim kemarau diperkirakan 64,6 persen dan 87,1 persen pada Juni.
Sriworo mengatakan, prakiraan awal musim kemarau 2013 yang dikeluarkan BMKG masih relevan. Sebab, hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor terjadi di daerah yang masih dalam periode musim hujan. BMKG merilis, hingga 8 April 2013, daerah yang telah memasuki musim kemarau adalah Aceh bagian utara, Maluku Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat bagian timur.