REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Nanda, seorang mahasiswi Universitas Riau patut mendapat acungan jempol karena keberaniannya sendirian meringkus penjambret yang menggondol tasnya di Pekanbaru, Selasa.
"Sebenarnya saya nekat saja untuk ngejar penjambret itu, karena waktu tas saya dijambret tidak ada warga yang menolong, padahal saya sudah teriak-teriak," kata Nanda kepada wartawan.
Perempuan berusia 21 tahun itu mengisahkan saat itu dirinya mengendarai sepeda motor di Jalan Tuanku Tambusai dan pelaku mengikuti dari belakang.
Tepat di depan Sekolah Al-Azhar, Agus memepet motor Nanda dan berhasil menjambret tas korban. Karena merasa tidak mendapat pertolongan, Nanda mengatakan memberanikan diri mengejar pelaku dengan sepeda motornya.
Motor Agus itu akhirnya terjebak kemacetan di simpang empat dekat mal SKA Pekanbaru sehingga ia terpaksa melarikan diri dengan berlari.
"Saya berhasil memegang kerah bajunya (pelaku) dan kebetulan di dekat itu ada pos polisi dan warga yang melihat ikut membantu menangkapnya," kata Nanda.
Setelah ditangkap, polisi kemudian menahan pelaku di markas Polsek Payung Sekaki. Agus diketahui merupakan pengangguran yang selama ini tinggal di Jalan Garuda Sakti KM 7.
Agus mengaku sudah empat kali menjambret sebelum akhirnya ditangkap oleh korbannya sendiri. Ia mengaku pernah menjambret di terminal Payung Sekaki, Stadion Utama Riau, Jalan Delima dan Jalan Arifin Ahmad. Ia mengatakan mulai beraksi sejak Desember 2012.
Sementara itu, Kapolsek Payung Sekaki AKP Deddy Herman mengatakan polisi sudah mengamankan pelaku bersama barang bukti sepeda motor yang digunakan pelaku.
"Kita akan mengembangkan kasus ini," katanya.