REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Diperkirakan ada ratusan anak korban banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tidak bisa bersekolah karena bangunan sekolahnya yang terendam banjir.
Babinsa Dayeuhkolot Kodim 0609 Kabupaten Bandung Sersan Satu (Sertu) Sugito, Selasa, menuturkan semenjak Senin (8/4) lalu hingga hari ini aktivitas belajar mengajar di sekolah terpaksa diliburkan. "Hingga hari Selasa ini banyak anak sekolah dasar yang tidak bisa bersekolah karena banjir," kata Sertu Sugito, di Pokso Pengungsian Korban Banjir Kantor Kecamatan Dayeuhkolot.
Data tersebut, kata Sugito, didapatkan setelah pihaknya menelepon beberapa kepala sekolah seperti Kepala Sekolah SD Bojong Asih 1. Ia menuturkan, sedikitnya ada enam bangunan sekolah dasar di wilayah tersebut yang terendam banjir. "Dan dua di antaranya yakni SD Bojong Asih 1 dan 2 dan SD Balero 7 dan 10 kondisinya parah. Dua sekolah ini memiliki ratusan siswa yang terpaksa diliburkan, contohnya di SD Bojong Asih 1 yang memiliki 219 siswa," katanya.
Pihaknya menuturkan, musibah banjir yang terjadi sejak Sabtu (6/4) lalu ini terbilang paling parah karena hampir sama dengan kondisi banjir tahun 2010 yang merendam seluruh desa di Kecamatan Dayeuhkolot. Berdasarkan data dari Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, jumlah anak usia sekolah yang menjadi korban banjir di dua desa yakni Desa Bojongsoang dan Bojongsari mencapai 477 jiwa.