REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD membantah kalau pujiannya terhadap Partai Demokrat terkait dengan keinginannya untuk maju sebagai capres pada pemilu mendatang. Menurutnya, langkah Demokrat sama sekali tak terkait dengan sikap politiknya.
"Saya hanya melihat bahwa sikap SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) itu bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Terutama bagi penafsiran konstitusi secara fair. Soal sikap politik saya nanti saja setelah saya pulang umrah," tegasnya dari Jeddah melalui email kepada Republika, Senin (8/4).
Sebelumnya, Mahfud mengapresiasi langkah politik Demokrat yang akan menggunakan primary election (konvensi) untuk menjaring capres ada pemilu 2014. Konvensi dianggap sebagai pendobrakan secara halus terhadap oligarki parpol.
Sebab, dengan menyerahkan capres kepada publik, secara tidak langsung SBY memberi penegasan bahwa pencalonan presiden diterjemahkan secara dinamis dari konstitusi yang semula dianggap membelenggu calon nonpartai.
Demokrat akan akan menggelar konvensi untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden untuk pemilu 2014. Melalui konvensi tersebut setiap warga negara yang merasa layak boleh mendaftarkan diri. Kemudian dilakukan jajak pendapat publik dalam menentukan capres atau cawapres tersebut.