Senin 08 Apr 2013 01:38 WIB

Jembatan Ponorogo-Pacitan Runtuh, Kerugian Capai Rp 25 Miliar

Jembatan putus (ilustrasi)
Foto: harianjogja.com
Jembatan putus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Dinas Pekerjaan Umum menyatakan kerugian akibat runtuhnya jembatan rangka baja yang menjadi penghubung di jalur utama Ponorogo-Pacitan, Jawa Timur ditaksir mencapai Rp 25 miliar lebih.

Estimasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Ponorogo, Harry Subito, usai meninjau kondisi jembatan Plapar yang runtuh di Desa Caluk, Kecamatan Slahung, Ahad (7/4).

"Itu baru prakiraan berdasar nilai pembangunan jembatan mengalami kerusakan total. Kalau digabung dengan kebutuhan untuk membangun kembali cekdam sungai yang jebol dan memicu runtuhnya konstruksi jembatan, nilainya bisa lebih," katanya.

Ia memastikan, runtuhnya Jembatan Plapar yang memiliki panjang sekitar 50-an meter itu murni karena faktor bencana alam.

Jebolnya cekdam yang memicu ambrolnya konstruksi plengsengan sungai yang merembet hingga area jembatan telah menyebabkan aliran air bah saat banjir terjadi bergerak liar dan menggerus fondasi jembatan. "Hasil kajian teknis tidak menemukan adanya bukti kesengajaan ataupun ketidaksesuaian spesifikasi bangunan dengan perencanaan," katanya.

Menurut dia, dari kondisi jembatan yang terkesan hanya "jatuh" dengan kerangka dan lapisan aspal yang masih utuh, namun pihaknya melihat hal ini murni akibat gerusan air yang arusnya kuat. "Murni bencana, yaitu karena cekdamnya hancur satu bulan lalu sehingga energi dari arus air menjadi liar dan kuat sehingga menggerus tiang penyangga di tengah," tandasnya.

Harry menyatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini dan berkoordinasi dengan Dinas PU dan Bina Marga Provinsi Jatim maupun Balai Besar Wilasaha Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement