REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog berencana mengimpor kedelai tahun ini. Dalam satu bulan, Bulog akan mengimpor sekitar 50 ribu hingga 100 ribu ton kedelai.
Impor ini dikatakan untuk mencukupi kebutuhan industri termasuk tempe, tahu dan peternakan. "Konsumen makin naik," ujar Dirut Perum Bulog Soetarto Alimoeso, Minggu (7/3).
Bulog pun tengah melakukan serangkaian langkah untuk mewujudkan rencana ini. Minggu lalu, pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan para importir dari Amerika dan Myanmar. Jika berjalan lancar, Bulog akan mulai melakukan impor sekitar bulan September atau Oktober.
Anggaran untuk rencana ini diperkirakan mencapai Rp 9 miliar. Harga satu ton kedelai impor sekitar 600 dolar AS. Sumber pendanaan utama diupayakan didapat dari kredit. "Tahun ini katakanlah kita impor 150 ribu ton," ujarnya.
Kedelai impor ini nantinya akan didistribusikan melalui outlet yang dimiliki Bulog, yaitu Bulog Mart. Cara ini menurutnya efektif agar produk bisa terserap oleh pasar. Dalam kondisi khusus, Bulog siap membantu pemerintah untuk menjaga stabilitasi harga.