Ahad 07 Apr 2013 09:32 WIB

IPW Minta Polri Tangkap Pejabat LSI

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane (berbicara)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane (berbicara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri segera memeriksa dan menangkap Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), pejabat PT Liga Indonesia, dan pemilik klub. Ketua IPW Neta S Pane mengatakan, mereka harus ditahan dengan tuduhan melakukan penipuan dan perbudakan gaya baru.

"Mabes Polri haruss bertanggung jawab atas belum dibayarnya gaji pemain Liga Super Indonesia (LSI)," ujar Neta, Ahad (7/4). Sebab, lanjutnya, Desember 2012 lalu Polri memberi izin kompetisi LSI 2013 dengan syarat gaji para pemain dibayarkan, tapi faktanya hingga kini gaji tersebut belum dibayar.

Sebelumnya, gaji pemain akan dilunasi 31 Maret 2013 sehingga BOPI mengeluarkan rekomendasi izin penyelenggaraan LSI 2013.

Neta menambahkan hingga LSI 2013 digelar, ada enam klub yang masih menunggak gaji pemain di musim kompetisi 2012. Persija menunggak lima bulan, PSPS Pekanbaru 10 bulan, Persisafon sembilan bulan, PSMS Medan delapan bulan, Persela tujuh bulan, dan Deltras enam bulan.

Sementara untuk kompetisi 2013 sebagian klub baru membayar Rp 25 juta dari kontrak yang disepakati antara Rp500 juta sampai Rp1,2 miliar. Sejauh ini belum ada kepastian proses pembayaran sisanya. "Dengan adanya kasus ini IPW mengimbau agar Polri segera mencabut izin kompetisi LSI 2013 dan melarang LSI melakukan kompetisi sampai gaji pemain dilunasi," kata Neta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement