Jumat 05 Apr 2013 19:28 WIB

Longsor di OKU Selatan Renggut Satu Nyawa

Rep: Fenny Melisa/ Red: Djibril Muhammad
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanganan longsor yang terjadi di Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan, pada Jumat (5/4) pukul 10.00 WIB masih dilakukan. Lokasi kejadian di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan akibat longsor tersebut tiga ditemukan selamat, enam masih tertimbun longsor, dan satupetugas meninggal atas nama Endy Surahman (30 tahun).

"Petugas yang meninggal akibat buldoser terbalik menuju lokasi sekitar 3 meter," kata Sutopo.

Kedalaman longsor mencapai 4 meter. Menurut Sutopo lokasi longsor adalah tempat penambangan dan warga membuat terowongan sehingga menyebabkan longsor saat hujan deras. "Saat ini petugas mengalami kendala yaitu tidak adanya alat berat dan kantung mayat serta mobil logistik," tutur Sutopo.

BPBD Oku Selatan memberikan bantuan uang duka sebesar Rp. 5 juta/ korban dan paket sembako. "Tim TRC BPBD provinsi telah ke lokasi membawa peralatan dan kantong mayat dan pencarian akan dilanjutkan besok pagi," kata Sutopo.

Sementara, penanganan longsor di Desa Kemitir dan Dusun Ngoho, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah yang terjadi pada Kamis (4/5) pukul 14.30 WIB masih dilakukan. Korban jiwa satu orang meninggal dunia dan korban lainnya masih dalam proses pendataan.

Sutopo mengatakan longsor terjadi karena hujan deras berjam-jam  lamanya, sehingga lereng di belakang rmh salah satu warga terjadi longsor mengenai tepat di belakang rumah tersebut dan membuat dinding rumah jebol.

"Kebetulan posisi kamar tidur tepat di belakang dinding yang jebol, maka anak perempuan yang tertidur di kamar tersebut tertimpa tanah longsor," tuturnya.

Jenazah korban meninggal tersebut sudah dimakamkan. BPBD stempat bekerja sama dengan personil SAR, TNI, dan masyarakat setempat masih melakukan pendataan dan menyalurkan logistik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement