REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah pedagang daging sapi di pasar tradisional Semarang mengeluhkan sepi pembeli meskipun harganya hingga Kamis stabil Rp 70 ribu per kilogram.
"Meskipun harga daging tidak naik, pembeli masih saja sepi," kata Nurjanah, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Johar, Semarang.
Nurjanah mengaku bahwa para pedagang banyak mendapatkan suplai daging sapi dari Ampel, Boyolali karena harganya yang relatif lebih murah. "Kalau di sini berjualan daging sapi kualitas super tidak laku. Beda dengan di Pasar Karangayu dan Prembaen (berada di Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah) yang menjual daging sapi super dengan harga bisa Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram," katanya.
Ia mengaku untuk saat ini pembelian daging sapi masih banyak didominasi oleh para pemilik warung makan. "Untuk daging sapi super, biasanya yang memburu para pedagang bakso dan etnis Tionghoa," katanya.
Tidak hanya pedagang daging sapi, pedagang daging ayam juga mengaku saat ini sepi pembeli meskipun harganya cenderung stabil Rp 25 ribu per kilogram.
"Liburan panjang kemarin sempat agak ramai pembeli, tetapi sekarang mulai sepi pembeli lagi" keluh Nyonya Siman, pedagang daging ayam.
Ia mengaku bahwa harga daging ayam cenderung stabil, kecuali pada saat bertepatan dengan hari raya keagamaan yang mendorong harga daging ayam hingga Rp27 ribu--Rp28 ribu per kilogram. Untuk stok ayam, Ny. Siman mengaku bahwa kebanyakan pedagang daging ayam di Pasar Johar, Semarang, mendapatkan pasokan ayam dari daerah setempat.