Kamis 04 Apr 2013 19:12 WIB

Penyerang Lapas Anak Buah Serka Heru yang Tewas

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sejumlah petugas melakukan olah TKP setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).
Foto: Antara
Sejumlah petugas melakukan olah TKP setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, — Saat menggelar jumpa pers, Tim Investigasi TNI AD kasus penyerangan Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkapkan pula motif para pelaku.

Menurut investigasi, penyerangan dan eksekusi terhadap empat preman tersebut adalah  reaksi atas pembunuhan anggota Kopassus Serka Heru Santoso dan penyerangan mantan anggota Kopassus Serka Sriyono.

"(Dilakukan) setelah mendengar pengeroyokan dan pembunuhan tragis, sadis, dan brutal oleh preman di Yogyakarta atas anggota Kopassus Serka Heru Santoso," kata Ketua Tim Investigasi Penyerangan Lapas Cebongan TNI AD, Brigjen Unggul K Yudhoyono, di Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Heru , kata Unggul, adalah atasan langsung pelaku penyerangan yang juga pernah menyelamatkan pelaku saat menjalankan tugas operasi.

Penyerangan, tambah Unggul, juga dipicu penyerangan terhadap mantan anggota Kopassus, Serka Sriyono, oleh kelompok preman yang sama. "(Sriyono) adalah rekan pelaku saat latihan komando," ujar Wakil Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD ini.

Sebelumnya, Unggul menyatakan, penyerangan dilakukan 11 oknum anggota Grup 2 Kopassus kesatuan Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah. "Penyerangan melibatkan 11 orang, terdiri dari satu orang eksekutor berinisial U, delapan pendukung.

Heru tewas setelah dikeroyok di Hugo's Cafe pada 19 Maret 2013. Sementara Sriyono diserang pada 20 Maret 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement