REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono mengatakan kembali aktifnya gunung berapi merupakan fenomena yang wajar.
"Biasa saja jika gunung api kembali aktif. Tidak ada yang spesial," ujar Surono di Jakarta, Rabu (3/4).
Menurut Surono sulit memprediksi kapan gunung berapi kembali aktif. Meski begitu, tanda-tanda gunung berapi dapat dikenali. "Saya bukan peramal, saya tidak tahu setiap kapan gunung api meletus," tuturnya.
Kepala Biro Informasi dan Persidangan Kemenkokesra, Safri Burhanuddin menuturkan beberapa gunung api ditingkatkan statusnya sebagai salah satu antisipasi bila terjadi erupsi.
Peningkatan status gunung api ini dipantau terus oleh BPBD dan BNPB untuk kemudian selalu disosialisasikan kepada masyarakat, baik melalui media elektronik/cetak maupun melalui aparat pemerintah desa terkait. "Perubahan status ini juga dilaporkan ke Kemenkokesra," ujarnya.
Kemenkokesra, lanjut Safri, kemudian memantau setiap perubahan status gunung api dan mengkoordinir Kementrian/Lembaga (K/L) terkait.