REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI dari Partai Hanura Saleh Husin meminta Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru Akil Mochtar tidak banyak bicara kepada media massa.
Saleh menginginkan Akil tak seperti Ketua MK periode sebelumnya, Mahfud MD. “Kami harap Ketua MK yang baru lebih banyak fokus menangani perkara-perkara yang ada,” katanya, di Jakarta, Rabu (3/4).
MK, terang Saleh, merupakan benteng terakhir bagi sengketa konstitusi. Sehingga seorang Ketua MK harus independen dan tidak tunduk kepada pihak manapun.
Terlalu banyak bicara kepada media hanya akan menimbulkan berbagai macam tafsir di masyarakat yang akhirnya bisa menimbulkan kegaduhan politik di masyarakat.
Kegaduhan politik, ujar Saleh, bisa berimbas kepada basis massa masing-masing pihak yang sedang berperkara. Oleh karena itu, ungkapnya, lebih baik pembicaraan kepada media dibatasi.
Namun, kata Saleh, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada para hakim di MK yang sukses memilih Akil Mochtar menjadi menjadi Ketua MK.
Menurutnya, Akil merupakan orang yang pantas menduduki kursi Ketua MK. “Kami harap beliau bisa membawa MK menjadi lembaga yang independen dan menjadi benteng terakhir konstitusi kita,” katanya.