Rabu 03 Apr 2013 07:48 WIB

Pascabentrokan, Timika Kembali Aman

  Sejumlah warga duduk dan berjalan di lokasi pertikaian dua kelompok warga di Kwamki Lama, Timika, Papua (ilustrasi).
Foto: Antara/Spedy Paereng
Sejumlah warga duduk dan berjalan di lokasi pertikaian dua kelompok warga di Kwamki Lama, Timika, Papua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua, AKBP Jeremias Rontini, menegaskan situasi kamtibmas di Kota Timika saat ini sudah aman dan terkendali pascabentrokan dua kelompok warga Suku Kei di kawasan Sempan akhir pekan lalu.

"Kamtibmas di Kota Timika terkendali. Saya berharap semua pihak memiliki tujuan yang sama untuk menjaga kamtibmas, siapa pun orangnya," ujar Jeremias Rontini di Timika, Rabu (3/4). Meski situasi kamtibmas di Kota Timika sudah kondusif, sejumlah anggota Brimob masih berjaga-jaga dengan senjata lengkap di sekitar Jalan Busiri Sempan.

Tak hanya itu, polisi mengerahkan sebuah mobil baracuda untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kembali bentrok antardua kelompok massa yang telah menewaskan dua warga Suku Kei itu.

Ketua Ikatan Keluarga Kei di Mimika, Piet Rafra, mengakui akhir-akhir ini Suku Kei menjadi sorotan tajam semua kalangan lantaran menjadi pemicu berbagai konflik di Timika, seperti kasus penyerangan warga Suku Kamoro di Nawaripi, kasus bentrok antarpendulang di Kali Kabur (Sungai Aijkwa), dan kasus bentrok antarsesama warga Suku Kei di Sempan, pekan lalu.

Menurut Piet Rafra, pelaku bentrok bukan mewakili Suku Kei, tetapi merupakan perbuatan perorangan. Piet mengatakan pengurus Ikatan Keluarga Kei di Mimika sedang menginventarisasi warga yang selama ini datang ke Timika lalu membuat keonaran serta tidak memiliki pekerjaan tetap agar segera dipulangkan ke daerah asal mereka di Maluku Tenggara.

"Kami semua malu dengan perbuatan anak-anak muda yang sekarang datang ke Timika lalu membuat kekacauan di mana-mana. Kami sangat menyesal," tutur Piet. Ia meminta Pemkab Mimika dan PT Freeport Indonesia berperan aktif untuk mengatur area pendulangan di kawasan Kali Kabur, sehingga kawasan itu tidak menjadi liar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement