REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Lantaran warganya terserang demam berdarah dengue (DBD), warga di dua kelurahan di Jakarta Utara meminta jajaran Sudin Kesehatan setempat proaktif untuk melakukan fogging atau pengasapan. Terlebih, dari lima warga yang positif menderita DBD, satu diantaranya meninggal dunia Februari lalu atas nama Joko Susilo (14), warga RT 04/03 Kelurahan Pegangsaandua, Kecamatan Kelapagading. Sedangkan satu kelurahan lainnya yakni, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing yang dua warganya juga positif menderita DBD.
Ketua RT 04/03, Pegangsaandua, Roni mengatakan, di wilayahnya terdapat tiga warga yang terserang DBD dalam dua bulan terakhir. Mereka adalah, Karsem (45) dirawat di RS Islam Sukapura pada Februari lalu, Novianti (14) dirawat di RSUD Koja pada akhir bulan Maret serta Joko Susilo yang meninggal dunia di RSUD Koja pada Februari lalu. "Sebelumnya, Karsem dan Novianti dirawat masing-masing selama satu minggu dan empat hari di rumah sakit. Kini keduanya sudah pulang dan masih berobat jalan. Mereka tinggal berdekatan yakni dalam radius 25 meter. Sedangkan Joko Susilo meninggal dunia di RSUD Koja," ujar Roni, seperti dilansir situs beritajakarta.
Pihaknya, kata Roni, telah mengajukan permohonan kepada Puskesmas Kelurahan Pegangsaandua untuk melakukan fogging, namun ditolak dengan alasan yang tidak logis. Padahal, saat itu, sudah ada tiga warganya yang terserang DBD dan satu diantaranya meninggal dunia.
"Kami sudah mengajukan surat kepada Puskesmas Kelurahan Pegangsaandua untuk melakukan fogging. Tapi ditolak karena permohonan itu tidak disertai surat Keterangan DBD Rumah Sakit (KDRS). Anehnya, saya sudah tunjukin keterangan dokter dari rumah sakit yang menunjukkan bahwa ada korban DBD yang bernama Novianti. Padahal, itu kan sama saja," keluh Roni.
Dirinya berharap, instansi terkait bisa segera melakukan fogging untuk mencegah warga yang terserang DBD. Terlebih, kata Roni, sudah cukup lama, wilayahnya tidak dilakukan fogging.