Selasa 02 Apr 2013 17:49 WIB

Permadi: Pelajari Dulu Santet di Indonesia Baru ke Eropa

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Dukun Santet
Foto: Google
Dukun Santet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR dianggap tidak perlu melakukan studi banding tentang ilmu santet ke Eropa.

Pemerhati supranatural, Permadi mengatakan, anggota DPR harus mempelajari lebih dulu ilmu santet di Indonesia. Sebab santet di Indonesia ada dari Aceh hingga Papua.

Menurut Permadi, jangan sampai DPR melakukan studi banding ke Eropa namun belum mengetahui ilmu santet di Indonesia.

"Sebelum melakukan studi banding ke Eropa, anggota DPR harus mengetahui ilmu apa yang akan dibandingkan, jangan tiba-tiba mau ke Belanda," katanya di Gedung Parlemen, Selasa, (4/2).

Nanti, kata Permadi, setelah anggota DPR menguasai ilmu santet Indonesia, baru boleh mempelajari KUHP-nya di Eropa. Sehingga perjalanan ke Eropa menuai hasil yang memuaskan.

Dalam merancang RUU Santet, terang Permadi, harus dicantumkan pasal untuk melindungi para tukang santet. Di Indonesia terdapat kejadian mengerikan di mana orang-orang yang dituduh menjadi tukang santet dibiarkan dibunuh begitu saja.

"Sebanyak 150 orang dibakar, dibunuh, dipenggal karena dituduh sebagai tukang santet di Banyuwangi," terangnya.

Jika masalah santet akan diundangkan, ujar Permadi, masalah-masalah seperti ini harus dicarikan solusinya.

"Jangan sampai orang yang tidak bersalah mendapat hukuman dari masyarakat hanya karena dituduh menjadi tukang santet  tanpa ada pembuktiannya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement