Selasa 02 Apr 2013 07:37 WIB

Produksi E-KTP Berhenti Gara-Gara Tunggakan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang pegawai Kelurahan menunjukan e KTP yang sudah jadi di kantor Kelurahan.  (Ilustrasi)
Foto: Prayogi
Seorang pegawai Kelurahan menunjukan e KTP yang sudah jadi di kantor Kelurahan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dihentikan sementara oleh PT Sandipala Arthaputra (SAP).

Pasalnya, konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) menunggak pembayaran. Penghentian pencetakan e-KTP terhitung mulai 1 April 2013.

Konsorsium PNRI terdiri Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), PT Sucofindo (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Quadra Solution. Mereka merupakan pemenang tender proyek pengadaan e-KTP dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebesar Rp 5,84 trilun.

Humas PT SAP Yudianto mengatakan, PNRI  sudah menerima pembayaran dari Kemendagri. Oleh karena itu, pihaknya melihat gelagat tidak baik. PT SAP pun menghentikan produksi e-KTP dan  telah menyampaikan secara resmi kepada PNRI dalam pertemuan resmi kedua pihak pada Selasa (26/3) lalu.

"Kami sudah memenuhi kewajiban. Tapi, sejak Desember 2012 hingga saat ini, tagihan sebesar Rp 10 miliar belum dibayarkan pihak konsorsium dengan berbagai alasan," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (2/4).

Yudianto menjelaskan, PT SAP sama sekali tidak bermaksud menghambat proses pelaksanaan e-KTP. Namun, tindakan menyetop produksi e-KTP terpaksa dilakukan karena perusahaan tidak dapat lagi dapat menanggung biaya operasional produksi tanpa adanya pembayaran atas prestasi kerja.

Padahal, sebagian produksi e-KTP telah disetorkan PT SAP kepada PNRI. Kuasa hukum PT SAP Gamal Muaddi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat dan Kemendagri atas terjadinya penghentian produksi e-KTP.

PT SAP mendapat order pembuatan maupun pengadaan blanko kartu e-KTP yang telah memenuhi target sesuai pernyataan Mendagri Gamawan Fauzi. "Kami berharap, proses ke depan akan semakin baik, dan pengadaan e-KTP bisa berlangsung sesuai rencana," kata Gamal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement