REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tiga Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil memanfaatkan daun pandan laut untuk penyerapan (adsorben) limbah logam berat.
Ketiga mahasiswa itu adalah Dwi Hartanti, Sabti Yunia Firdausi, dan Lia Yuniarti. Melalui penelitian mereka yang berjudul 'Pemanfaatan Daun Pandan Laut (Pandanus Tectorius) sebagai Adsorben logam Cr pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit', mereka berhasil membuktikan daun tanaman yang banyak terdapat di pesisir Pantai Selatan tersebut efektif menyerap limbah.
Menurut Ketua Tim F MIPA UNY, Dwi Hartanti, daun pandan laut memiliki kadar air sebesar 9,3 persen. "Daun Pandan Laut ini mampu menyerap maksimum dalan kontak selama 12 jam. Jika ditambah justru penyerapan menurun," ujarnya, Senin (1/4).
Dengan penyerapan selama 12 jam, daun pandan laut tersebut, daya adsorpsinya akan mencapai 0,14889 mg/ g. Pihaknya, kata Dwi, memilih limbah cair industri penyamakan kulit dalam penelitian ini.
Sebab, limbah cair ini mengandung logam berat, seperti Kromium (Cr). Limbah Cr berasal dari pembuangan larutan Cromosol B dari proses tanning (penyamakan).
"Limbah Cr ini memiliki valensi 6 yang mempunyai sifat karsinogenik jika terakumulasi dalam tubuh dan sangat beracun," ujarnya.
Jika limbah ini dibiarkan maka limbah cair tersebut akan mencemari sungai maupun meresap ke tanah sehingga mempengaruhi kualitas air sumur warga. Kromium sendiri merupakan logam berat yang tidak dapat terurai secara alami, maka akan sangat berbahaya bagi manusia.
Menurut anggota tim Lia Yuniarti, selulosa daun pandan laut merupakan senyawa organik yang mengandung gugus -OH yang terikat dapat berinteraksi dengan komponen adsorbat melalui mekanisme pertukaran ion.
"Adsorben ini selain mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat," katanya.
Diakuinya, daun pandan laut yang digunakan untuk adsorben limbah tersebut dipilih yang sudah tua. "Cuci daun pandan laut dengan air sampai bersih lalu dikeringkan dengan oven pada suhu 900 derajat celcius kemudian dihaluskan dengan blender," katanya menjelaskan.
Blenderan daun pandan itu kemudian dikeringkan dan diayak diambil serbuk halusnya. Kemudian serbuk itu diambil 20 gram dimasukkan pada gelas beker. Serbuk selanjutnya ditambahkan NaOH 0,5 M sebanyak 60m L selama 24 jam.
Langkah berikut adalah mencuci dengan air hingga air cucian netral dan dikeringkan dalam oven suhu 100 oC selama 3 jam. Serbuk daun pandan ini kemudian diayak lagi dan siap digunakan.