Selasa 02 Apr 2013 02:05 WIB

Jelang Pilkada, Ketua Muslimat NU Kudus Kerap Diteror

SMS, ilustrasi
Foto: Antara
SMS, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Kudus, Jawa Tengah, Chumaidah menyatakan sering mendapat teror lewat layanan pesan singkat (SMS). Ia memperkirakan teror terkait tuduhan dirinya memberikan dukungan terhadap salah satu pasangan calon yang maju pada Pilkada setempat.

"Teror SMS sudah berulang kali saya terima yang intinya meminta saya berhenti jadi juru kampanye salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Kudus," kata Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Kudus, Jawa Tengah, Chumaidah, di Kudus, Senin.

Ia menegaskan, selama ini dirinya tidak pernah menjadi juru kampanye pasangan tertentu.

Sedangkan teror terbaru, yakni dugaan penembakan oleh orang tidak dikenal ketika bus yang ditumpangi dirinya bersama siswa SD 1 Blimbingrejo, Kecamatan Nalumsari Jepara, yang baru saja perjalanan pulang dari Wisata Bahari Lamongan (WBL) Jawa Timur melintasi Kecamatan Sluke sekitar pada Sabtu (30/3) sekitar pukul 20.30 WIB.

Setelah diteliti sejumlah penumpang, katanya, terdapat kaca bagian penumpang sebelah kanan tengah berlubang, kemudian kaca secara bertahap rontok ke bawah.

Ketika sopir bus menghentikan kendaraan karena kaca pecah, Chumaidah yang juga guru Agama Islam di SD 1 Blimbingrejo mengaku, menerima SMS dari Sekretaris Muslimat NU Kudus Sri Roichanah bahwa dirinya dalam ancaman. Pesan singkat yang diterima sekretarisnya menyebutkan bahwa, Chumaidah sudah meninggal ditembak.

"Untuk memastikan kebenaran sms tersebut, dia menanyakan kondisi saya dan anak-anak lewat SMS," ujarnya.

Mendekati pelaksanaan Pilkada Kudus 2013, Ketua Muslimat NU tersebut memang menjadi rebutan beberapa calon. Meskipun dia juga menegaskan bahwa secara organisasi tidak memihak kepada pasangan tertentu.

"Jika memang teror masih berlangsung, dimungkinkan saya juga akan melaporkannya ke polisi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement