REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Sutarman, mengaku masih menyusun bukti terkait kasus penyerangan Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman. Menurut dia, faktor hilangnya CCTV sangat menyulitkan tim investigasi Mabes Polri.
“(Di CCTV) semua bukti itulah yang nanti akan menuntun kita,” kata Sutarman di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (1/4).
Saat ini, pihaknya masih menyusun bukti satu dan lainnya untuk merangkai kronologis kejadian yang menewaskan empat tersangka pembunuh mantan anggota Kopassus Sertu Santoso. Penyidik kepolisian, kata dia, semakin kesulitan lantaran sever CCTV dibawa pelaku. “Server yang dibawa itulah yang harus kita temukan.”
Mantan kepala Polda Metro Jaya itu berharap, pelaku tidak menghilangkan data CCTV. Pasalnya, dari data itu bisa memberian petunjuk kepada kepolisian untuk bisa digunakan sebagai analisis guna mengungkap pelaku penyerangan.