REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemadaman listrik secara bergilir oleh PLN di DKI Jakarta dan sekitarnya berdampak kerugian yang besar terhadap dunia usaha. Kerugian terbesar dirasakan oleh pelaku usaha UMKM.
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, menyayangkan pemadaman listrik bergilir minim sosialisasi dan informasi kepada pelaku usaha. Setidaknya informasi pemadaman listrik dapat dilakukan 10 hari sebelum dilakukan.
Begitu juga media informasi dan pemberitahuan yang tidak secara resmi tertulis diberitahukan kepada pengusaha. Hingga saat ini banyak pelaku usaha yang belum mengetahui terjadi pemadaman listrik bergilir selama lima hari hingga Jumat (5/4).
"Seharusnya kenaikan tarif listrik yang bertahap dapat memberikan kualitas pelayanan yang semakin baik," ujarnya, Senin (1/4). Meskipun memang diharuskan ada pemadaman listrik bergilir seharusnya dilakukan saat hari libur agar tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan.
Mereka harus bisa membagi jadwal pemadaman bergilir dengan rentang satu minggu dua hari pada Sabtu dan Ahad. Tetapi nyatanya pemadaman dilakukan secara langsung selama lima hari berturut-turut. Dampak kerugian terbesar dialami oleh pelaku usaha UMKM yang 100 persen mengandalkan keberadaan listrik. Sehingga pabrik tidak dapat beroperasi secara keseluruhan.