REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan lokasi bencana puting beliung bisa berpindah-pindah atau dinamis karena terkait dengan kondisi atmosfer.
"Meskipun peta sebaran bahaya puting beliung sudah dibuat, namun kejadiannya dapat berpindah-pindah," kata?Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan, daerah yang rawan puting beliung cukup luas, baik di kota maupun di desa, baik pesisir ataupun pegunungan.
Untuk antisipasinya, kata dia, jika awan atau cuaca di langit gelap maka jangan berada si bawah pohon, papan reklame atau bangunan yang tidak kokoh. "Korban pada umumnya tertimpa pohon bangunan atau bangunan yang tidak kuat," ungkapnya.
Sementara itu,?Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono meminta masyarakat untuk mewaspadai bencana puting beliung.
"Waspadai puting beliung," kata Menko Kesra Agung Laksono, menyusul terjadinya bencana puting beliung di tiga kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Jumat (29/3) sore.
Agung mengatakan, dirinya telah meminta Badan Penanggulangan Bencana untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah terkait hal tersebut.