Sabtu 30 Mar 2013 22:04 WIB

68 Juta Penduduknya Perokok, Indonesia Rawan Tuberkulosis

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Heri Ruslan
A 'rally' against TB on the World Tuberculosis Day in Jakarta on Sunday.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
A 'rally' against TB on the World Tuberculosis Day in Jakarta on Sunday.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi negara yang sangat rawan terhadap serangan penyakit tuberkulosis (TB). Hal itu karena 28 persen penduduknya adalah perokok. Merokok dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit TB. 

Sebuah data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga pengonsumsi rokok di dunia, yaitu sebesar 28 persen. Jumlah itu setara dengan 65 juta penduduk Indonesia, dengan perbandingan satu banding empat penduduk (1:4).

Indonesia bahkan mengalami peningkatan jumlah perokok pada wanita dan remaja dari tahun ke tahun. Sementara itu, produksi rokok di Indonesia juga meningkat sebanyak 4,6 persen pada tahun 2012. Rokok juga menjadi barang yang paling banyak dikonsumsi setelah beras, dengan perbandingan beras 19,3 persen dan rokok 12,4 persen.

Dengan jumlah perokok yang tinggi tersebut, Indonesia menjadi negara yang sangat rawan terserang penyakit TB. Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan bahwa mereka yang merokok, baik aktif maupun pasif, memiliki resiko terserang penyakit TB tiga kali lebih tinggi daripada yang tidak merokok. Sebuah penelitian yang dilakukan di Chennai, India, menunjukkan bahwa 50 persen kematian akibat TB berhubungan dengan kebiasaan merokok.

Untuk menanggulangi bahaya TB itu, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri telah membuat peraturan bersama tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Setiap daerah diwajibkan menerapkan KTR di masing-masing wilayahnya untuk melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok.

Tercatat pada tahun 2011, terdapat 23 kabupaten/kota yang telah menerapkan peraturan KTR itu. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2012 menjadi 57 kabupaten/kota.

"Pengendalian penyakit TB dan tembakau dapat menyelamatkan banyak jiwa," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PPPL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama.

Tuberkulosis (TB) atau yang dulu dikenal dengan sebutan TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Gejala dari penyakit ini yaitu batuk darah, sesak nafas, dan nyeri dada. Penyakit ini menempati peringkat ke-tiga dalam daftar 10 penyakit paling mematikan di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement