Sabtu 30 Mar 2013 17:59 WIB

Zaim Uchrowi dan Pancasila Islami

Pancasila (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Pancasila (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Akhir-akhir ini, sejumlah kalangan mempertentangkan Islam dengan Pancasila, terutama dalam kaitan polemik RUU Ormas, karena Pancasila dianggap akan "menggeser" Islam.

Bagi pendiri dan mantan Pemimpin Redaksi Harian Republika, Dr Zaim Uchrowi, Islam dan Pancasila itu tidak perlu dipertentangkan, karena Pancasila itu sangat Islami.

"Pancasila itu turunan Rukun Islam, karena Ketuhanan Yang Maha Esa itu mirip syahadat, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu mirip shalat, dan seterusnya," ucapnya di Surabaya, Sabtu.

Penulis buku "Karakter Pancasila" yang kini menjabat Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara itu mengemukakan hal itu saat berbicara dalam sarasehan dalam rangka milad ke-19 Yayasan Yatim Mandiri.
Dalam sarasehan bertajuk "Sinergi Membangun Kemandirian Anak Bangsa" yang juga menampilkan pakar ekonomi Islam Dr Ari Moduto, mantan Dirut PT Balai Pustaka (Persero) itu menjelaskan dua dari sembilan tim perumus Pancasila juga ulama.
"Jadi, apakah Pancasila itu Islam atau tidak, atau Pancasila itu lebih rendah dari Islam, saya kira hal itu bukan hal penting, karena Pancasila itu sendiri sangat Islami," katanya.
Menurut pemerhati masalah haji itu, Islam dan Pancasila juga merupakan "pintu sukses", karena sukses itu sangat ditentukan kebiasaan berdoa, bercita-cita, bekerja keras, bekerja sama, dan berhijrah.
"Berdoa itu dalam Pancasila ibarat Ketuhanan Yang Maha Esa dan dalam Islam ibarat syahadat, lalu bercita-cita dalam Pancasila ibarat Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sedangkan dalam Islam ibarat shalat," tuturnya.
Di hadapan ratusan anak yatim dan donatur Yatim Mandiri dari Surabaya dan sekitarnya, ia menegaskan bahwa sukses itu bukan kaya seperti Menteri BUMN Dahlan Iskan, atau berkuasa seperti Presiden SBY, terkenal seperti komedian Tukul Arwana, dan pintar seperti BJ Habibie.
"Sukses itu bermula dari doa, cita-cita, kerja keras, kerja sama, dan hijrah, tapi hasilnya berupa 5-B, yakni bertambah, berimbang, berkah, bahagia, dan berkelanjutan," paparnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement