Jumat 29 Mar 2013 20:06 WIB

JK: Ini Hukum Rimba

Rep: Alicia Saqina/ Red: Mansyur Faqih
Jusuf Kalla (JK)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, maraknya aksi kekerasan di Tanah Air merupakan bentuk hukum rimba dari masyarakat. Menurutnya, hal itu terjadi karena rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelaksana hukum.

"Sehingga yang terjadi adalah hukum rimba. Di mana-mana terjadi saling serang. Itu yang terjadi," ujar JK, Jumat (29/3).

Menurutnya, rangkaian sejumlah aksi kekerasan yang terjadi bukan berasal dari proses singkat. Melainkan sebagai proses yang panjang. "Ini bukan tiba-tiba. Tetapi ada proses panjang yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pelaksana hukum, rendah," tambahnya.

Ia menambahkan, akumulasi ini juga terkait dengan lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Jadi, bukan karena faktor semakin lemahnya nilai agama di masyarakat. "Tentu saja sumbernya banyak," katanya.

Meski pun begitu, JK tak banyak berkomentar terkait kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Ia hanya meminta agar seluruh pihak menunggu hasil evaluasi pemerintah. Karena, mengambil keputusan tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi malah membuat situasi menjadi sulit.

"Kita tunggu saja hasilnya. Kita tidak bisa berandai-andai tanpa mengetahui itu," terang Ketua Umum PMI tersebut. Yang terpenting, siapa pun pelakunya, harus ditindak tegas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement