REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) selama dua tahun akan mengkader 6 juta anggotanya untuk menjadi dai pelajar di seluruh Indonesia. Mereka akan menjadi kader Muhammadiyah dibidang dakwah di kalangan pelajar. Para dai pelajar ini disebar di 33 provinsi di Indonesia.
"Hal itu kita lakukan selama kurun dua tahun terakhir sejak 2012 hingga 2014 mendatang," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPM Fida Aviv dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPM 2013 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Jumat (29/3). Rakernas tersebut akan berlangsung hingga 31 Maret mendatang.
Hingga 2014 mendatang, IPM juga siap melaksanakan 4.000 taruna melati se Indonesia sebagai kaser perjuangan Muhammadiyah. Sedangkan dibidang pengetahuan, IPM akan mendirikan seribu rumah baca komunitas anak negeri di seluruh Indonesia. "Minat baca harus mendapat dongkrakan luar biasa, kalau bukan dari kalangan pelajar dari mana lagi. Kita siap menggerakkan dan membangun budaya membaca dalam masyarakat," katanya.
Selain itu para pelajar putri kata dia, juga telah mendirikan 3.300 konselor sebaya di 33 provinsi di Indonesia. Para konselor ini akan menjadi pendamping rekan-rekan mereka dalam menghadapi berbagai problem sosial di masyarakat. Melalui langkah-langkah tersebut, pihaknya optimis bisa menjadi penerus Muhammadiyah dalam gerakan amar makruf nahi munkar terutama di kalangan pelajar.
Panitia Rakernas
IPM 2012, Imam Ahmad Arrozaq mengatakan, rakernas IPM merupakan agenda tahunan untuk menyelaraskan program kerja hingga tingkat ranting. Pada 2013 ini IPM telah memiliki 1.093 ranting di seluruh Indonesia. Rakernas kali ini mengambil tema menatap masa depan bangsa membangun budaya pelajar kritis dan progresif.
Rakernas kali ini dihadiri 73 perwakilan Pimpinan Wilayah IPM se-Indonesia di 33 Provinsi. Kegiatan tersebut juga dihadiri 400 pelajar SMP dan SMA se-DIY. "Kita patut berbangga karena pada 2012 lalu IPM dikukuhkan sebagai organisasi pelajhar terbaik se-Asean. Tahun ini kita ingin menjadikan IPM sebagai organisasi pelajar terbaik se-dunia," jelasnya.
Rektor UAD, Kasiyarno dalam kesempatan itu mengatakan, tidak banyak organisasi pemuda terutama pelajar yang bisa mengumpulkan anggota dan pengurus yang banyak seperti halnya IPM. Bahkan menurutnya, IPM merupakan organisasi pelajar yang mampu eksis dalam kurun sangat lama. "Saya optimis organisasi ini akan terus berkembang ke depan," ujarnya.