REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendikbud Muhammad Nuh menitipkan pesan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Apa itu? "Saya titip Pak Taufik (Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta-red) pesan untuk Pak Jokowi. Ayo kita jadikan tahun ini tahun gerakan antiputus sekolah," kata Nuh di Jakarta Kamis (28/3).
Pesan dari Nuh tersebut untuk mengingatkan dinas pendidikan, DKI Jakarta, agar segera membentuk satuan tugas (satgas) antisipasi siswa putus sekolah. "Sebentar lagi tahun ajaran baru, tolong segera bentuk satgas antisipasi siswa putus sekolah di setiap kecamatan dan sekolah. Pastikan anak yang lulus SD dan SMP dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya," tutur Nuh.
Jika program Beasiswa Siswa Miskin (BSM) tidak mencukupi, kata Nuh, pemerintah bersedia akan membantu mencarikan bantuan ke pihak lain. Hanya saja ia meminta untuk dipastikan berapa jumlah siswa yang lulus dan yang melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
"Jika ada kekurangan dari sisi finansial, pemerintah bersedia membantu. Kami akan ajak BUMN memberikan beasiswa agar anak-anak didik kita bisa tetap sekolah. Tahun ini tahun anti-drop out," kata Nuh.
Nuh mengungkapkan berdasarkan data Kemendikbud ada sekitar 1,65 persen siswa SD dan SMP, yang garus drop out karena kesulitan ekonomi. "Di DKI Jakarta ada empat ribu anak yang tidak melanjut pendidikannya," ujar Nuh.
Tak hanya itu, antisipasi siswa putus sekolah juga perlu segera dilakukan. "Antisipasi siswa drop out akibat kemiskinan ini harus kita kawal karena hanya dengan pendidikan mata rantai kemiskinan dapat terputus," tutur Nuh.