REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan meminta pimpinan KPK kompak menyelesaikan kasus bocornya draft surat perintah penyidikan (sprindik) Anas Urbaningrum.
Para pimpinan KPK diminta melepaskan kepentingan individu dan bertindak obyektif. “Pimpinan KPK harus kompak menuntaskan masalah ini,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait ketika dihubungi ROL, Kamis (28/3).
Maruarar menyatakan kasus sprindik Anas bisa menjadi momentum membangun kekompakan di antara pimpinan KPK. Para pimpinan KPK harus mengedepankan semangat kenegarawanan dalam mengambil keputusan yang bersifat kolektif kolegial. “Ini memomentum supaya KPK lebih kompak,” ujarnya.
Menurut Maruarar penuntasan kasus Sprindik secara terang dan terbuka sangatlah penting, demi menjaga semangat pemberantasan korupsi yang digawangi KPK. Para pimpinan, pinta Maruarar, harus mengedepankan kepentingan institusional. Ketidakkompakan di antara pimpinan KPK hanya akan merugikan agenda pemberantasan korupsi. “Jika KPK tidak solid yang senang koruptor,” katanya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan ada pelanggaran kode etik yang dilakukan unsure pimpinan KPK dalam kasus sprindik Anas. Namun, Komite Etik baru akan menyampaikan secara resmi hasil penyelidikan mereka pekan depan.